Indikator Produktivitas Bukan Dari Lembur




Dear, buat ngebahas produktivitas kerja suatu pegawai kita musti melihat kinerja kualitas produk yang ia hasilkan bukan dari cara dia untuk lembur berhari-hari, hingga tengah malam, lupa tidur dan esoknya berdalih ga turun kantor karena habis lembur.

Itu sama sekali bukan karakteristik Produktivitas kerja pegawai. Karena orang yang cerdas sadar bahwa kemampuan manusia itu terbatas, bekerja berlebihan bukan indikator produktif.
Manusia dikatakan produktif apabila ia mampu menyelesaikan tugas dan target dalam waktu yang singkat.

Lagipula, tingkat produktivitas kita dear akan menurun setelah kita bekerja delapan jam. Jadi kita harus sadar bahwa manusia itu terbatas kemampuannya dan butuh istirahat.
Yang berlebihan biasanya orang yang kurang cerdas.

Alasan lembur adalah alasan yang dibuat untuk menyatakan bahwa kualitas kerjanya tidak baik dan produktivitasnya menurun.

Negara Jerman menurut Prof. Juergen Grueneberg yang gue kutip di twitternya Ippo Santosa, Jerman itu disiplin rata-rata kerjanya 35 jam/minggu. Normal tapi produktivitasnya tinggi.

Lanjutnya lagi, Jerman tak suka lembur tapi berhasil jadi negara terproduktif sedunia.
Jika kita terlalu lama bekerja, selalu lembur tanpa libur maka itu akan membawa dampak negatif pada kesehatan , keluarga dan produktifitas kerja.

Belajarlah dari Negara Jerman, yang gue kutip dari : aribicara.com menyebutkan bahwa bagi mereka jam kerja artinya jam untuk bekerja. Fokus pada pekerjaannya. Tidak nge-gosip, ngerumpi, mainan media sosial dan blokir semua halangan yg bikin mereka gak fokus sama pekerjaan mereka.
Mereka bahkan cenderung tidak menyukai rapat dan pertemuan, mereka lebih suka bekerja sendiri dan tertutup jika itu dipandang bagus buat diri dan kantornya.

Merekapun benar-benar mempergunakan waktu istirahatnya. Bukan malah menambah waktu kerja di waktu istirahat, yang bisa bikin produktifitas kerja pegawai menurun.

Begadang itu gak baik buat kesehatan, bahkan Allah sendiri dalam Alquran menjelaskan bahwa kita harus tidur untuk istirahat dan menggunakan waktu malam untuk tidur (Qs.78:9) dan (Qs.30:23)

Orang yang cerdas bukan orang yang menggunakan waktu libur dan tidurnya untuk bekerja. Kerjalah secara cerdas, tepat sasaran dan tidak melebihi target.

Seperti yang saya dikutip dari nafismudrika.wordpress.com menyatakan bahwa karyawan yang tiap hari lembur bukan berarti dia rajin, loyal maupun dapat diandalkan karena kasus ini hampir sama dengan kasus ujian saat kita sekolah dulu, anak-anak cerdas (Smart) hampir selalu keluar sebelum waktu ujian selesai.

Anak-anak normal keluar pada saat jam normal dan hanya seseorang yang kurang cerdas saja yang butuh waktu tambahan. Itupun dengan hasil pekerjaan tidak selesai dengan baik.

Yuuppy, kasus ini hampir sama apa yang terjadi di Kantor, kalau ada karyawan yang butuh waktu tambahan alias lembur dan pekerjaannya ternyata juga tidak selesai alias masih meninggalkan masalah. Sudah dipastikan mereka tidak bekerja secara cerdas.

Bahkan orang yang suka lembur biasa bikin aturan aneh, kepada orang-orang yang tak suka lembur dan pulang tepat pada waktunya, mereka sendiri  akan suka menyindir dan memberikan sanksi sosial bagi kawan-kawan mereka yang pulang tepat pada waktunya.

Padahal orang cerdas itu, bukan orang yang suka lembur bro!,

kebanyakan orang-orang lembur biasanya menggunakan waktu untuk mengisi ketertinggalan mereka sewaktu di jam normal, ini menandakan mereka tak cerdas bekerja. 

Alasan mereka selalu kekurangan personil. Selalu begitu. Bukannya mengualitaskan diri sendiri.
Dengan mempercepat kerjaan bukan hanya mencari alasan, untuk produktivitas kerjanya.

Indikator Kinerja merupakan ukuran keberhasilan pencapaian sasaran strategis untuk mewujudkan organisasi berkinerja tinggi sehingga produktivitas pegawai tidak diukur dari tingkat kehadirannya saja (ngisi absen doang), atau tingkat lemburnya tetapi dilihat dari hasil-hasil produk yang di hasilkannya.

So, orang yang kurang cerdas biasanya maniak lembur karena ia tak dapat memanfaatkan kualitas kerjanya..

Jadi jangan doyan lembur ya dear.. soalnya indikator Produktivitas kerja tak bisa dilihat dari seringnya kamu lembur ;)

Kamu suka lembur, malah keliatan gak cerdas bro! Uhuuuy..
.
Inga-inga triiing (kedipan mataku yang lucu)

Kerja Cepat, Kerja Cerdas!

Comments